Mengapa Sultan-Sultan Dinasti Ottoman Memakai Peci yang Besar?

Setelah vakum menulis artikel di blog ini, akhirnya saya memutuskan kembali untuk kembali menghidupkan blog ini. Saat berbincang-bincang dengan teman saya yang sedang kuliah di UI, STAN, UGM, dsb lewat grup media sosial, mereka sedang membicarakan mengapa gambar-gambar Sultan-Sultan Dinasti Ottoman memakai peci yang besar. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari beberapa teman termasuk saya. "Apa tidak keberatan tuh Sultan pakai peci besar?", "Rempong egk tuh make pecinya?", "Didalem Pecinya ada apa ya?", pertanyaan-pertanyaan nyeleneh itu pun akhirnya dijawab oleh teman saya yang saat itu sedang berbincang-bincang lewat grup media sosial.

Jawabannya mampu menggetarkan teman-teman yang ikut berbincang-bincang termasuk juga saya. Ternyata itu bukan sekedar peci biasa. Bukan mahkota, topi bulat yang besar atau topi keren zaman dinasti ottoman. Tetapi kain kafan yang dipersiapkan untuk mereka, yang diikat menjadi mahkota, dan itu syarat untuk menjadi Sultan. Artinya setiap Sultan yang memimpin Turki harus selalu mengingat kematian yang mengintainya, berjiwa mujahid, harus memimpin perang dan berada dibarisan terdepanan.

Peci besar itu mengingatkan bahwa pemimpin itu harus sadar, bahwa kekuasaannya hanyalah amanah, bukan untuk bangga-banggaan. Ketika pemimpin akan melakukan kesalahan, dia akan teringat dengan kain kafan yang akan membungkus kematiannya kelak. Jadi Peci besar yang digunakan oleh Sultan-Sultan Dinasti Ottoman ialah kain kafan yang akan dipergunakan untuk kematiannya kelak. Sehingga selalu teringat akan kematian. 

0 komentar:

Posting Komentar