Komponen Penyangga (Buffer) dalam Darah


pH larutan penyangga pada darah
Kenapa pH darah selalu konstan?

Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat mempertahankan pH ketika ditambahkan sedikit asam ataupun basa ataupun ketika diencerkan. Larutan penyangga terdiri dari dua yaitu Larutan Penyangga Asam dan Basa. 1. Larutan yang terdiri dari Asam lemah dan basa konjugasinya contoh : CH3COOH dengan CH3COO-  dan 2. Larutan Penyangga yang terdiri dari Basa lemah dan Asam konjugasinya contoh NH3 dengan NH4+ . Dalam tubuh kita banyak sekali reaksi biokimia yang terjadi. Untuk mempertahankan pH darah pada tubuh manusia, darah mengandung larutan penyangga yang terdiri dari H2CO3 dengan HCO3- . pada umumnya pH darah berkisar 7,35-7,45. Pada penambahan sedikit asam maka larutan basa konjugasi akan menetralkan basa tersebut. sebaliknyapun demikian. Bayangkan apabila darah kita tidak memiliki larutan Penyangga, ketika kita meminum jus jeruk maka sari pati akan diserah oleh darah kemudian pH darah akan tinggi / asam (asidosis).  

Darah merupakan sistem penyangga dalam tubuh, 
• H2CO3 (aq) + OH- (aq)  ó HCO3- (aq) + H2O (l) ………………..(Reaksi 1)
• HCO3- (aq) + H+ (aq)  ó H2CO3 (aq) ………………………………..(Reaksi 2)

Perbandingan konsentrasi HCO3- terhadap H2CO3 adalah 20:1. Jumlah HCO3- yang lebih banyak karena hasil metabolisme darah lebih banyak yang bersifat asam, seperti asam laktat. Ketika asam tersebut memasuki darah, maka ion HCO3- akan berubah menjadi H2CO3, lalu H2CO3­ akan terurai membentuk CO2. Pernapasan akan meningkat untuk mengeluarkan kelebihan CO2.

Apabila darah menerima zat yang bersifat basa, maka H2CO3 akan berubah menjadi HCO3-. Untuk mempertahankan perbandingan HCO3-/ H2CO3 tetap 20:1 maka sebagian CO2 yang terdapat dalam paru – paru akan larut ke dalam darah membentuk H2CO3. Peningkatan pH darah disebut alkalosis. Sedangkan penurunan pH darah disebut asidosis.


Sudah tahukan kenapa pH darah selalu tetap atau konstan ???

0 komentar:

Posting Komentar